PADANG - Sebanyak 140 orang mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka/PMM Batch 4 Inbound Universitas Negeri Padang didampingi 5 orang Dosen Modul Nusantara dan 10 orang LO/pendamping lapangan mendapat sambutan hangat dari Wakil Walikota Padang, Elkos Akbar dan Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat, Indra Datuak Rajo Lelo dalam kegiatan Modul Nusantara Kebhinekaan 2 di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.
Kegiatan yang berlangsung tanggal 10 Maret 2024 dan dipusatkan di kantor Camat Bungus Teluk Kabung diisi dengan pengenalan Tradisi Limau Baronggeh sebagai kearifan lokal masyarakat Sungai Pisang dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sudjono
|
Wakil Walikota Padang, Elkos Akbar menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh mahasiswa PMM4 Inbound UNP dan selamat menikmati berbagai objek wisata di Kota Padang serta keunikan budaya lokalnya. Senada dengan hal tersebut, Indra Datuak Rajo Lelo yang merupakan wakil ketua DPRD Sumatra Barat menyatakan bahwa Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik dan tentunya menarik untuk dikunjungi.
Kasubdit Inovasi Pembelajaran dan MBKM, Direktorat Akademik Universitas Negeri Padang, Dr. Nofrion, M. Pd yang menjadi pimpinan rombongan dan juga salah seorang dosen modul nusantara menjelaskan bahwa kegiatan Modul Nusantara adalah kegiatan wajib yang diikuti oleh peserta PMM4. Dijelaskan, UNP tahun 2024 menerima 140 orang mahasiswa dari 72 PTN dan PTS dari seluruh Indonesia.
Kegiatan yang melibatkan lima orang dosen pembimbing yaitu Ena Noveria, Rido Putra, Gusni Dian Suri dan Vivi Indriani difokuskan pada pengenalan Tradisi Limau Baronggeh sebagai salah satu kearifan lokal yang masih terjaga di daerah Sungai Pisang. Camat Bungus Teluk Kabung, Harnoldi, SH., MM dalam sambutannya memaparkan bahwa Bungus Teluk Kabung adalah kecamatan di Kota Padang yang memiliki potensi wisata bahari yang lengkap. Memiliki pulau-pulau yang indah seperti pulau Sirandah, pulau Pasumpahan, pulau Sikuai dan lain-lain serta dihuni oleh suku bangsa yang beragam yaitu Minang, Jawa, Batak dan Nias dengan populasi total lebih dari 30 ribu jiwa.
Tokoh masyarakat Sungai Pisang, Ustadz Hendra, didampingi oleh Tokoh Adat Datuak Anas dan Bundo Kanduang Sungai Pisang memaparkan bahwa Tradisi Limau Baronggeh adalah simbol hubungan sosial yang erat dan harmonis antara pemimpin dengan masyarakat yang dipimpinnya.
Dalam tradisi ini, kamanakan akan membawa Dulang yang berisi air limau lengkap dengan hiasannya yang nanti akan digunakan sebagai simbol menyucikan diri dengan mengusapkan air limau tersebut ke kening. Kegiatan yang dilaksanakan setelah sholat Asyar tersebut diikuti oleh seluruh komponen masyakarat Sungai Pisang dan dimeriahkan dengan kesenian tradisional Minangkabau.